.:: Jasa Membuat Aplikasi Website,Desktop,Android Order Now..!! | | Order Now..!! Jasa Membuat Project Arduino,Robotic,Print 3D ::.

Makalah Auditing Penarikan Audit Sampling dan Atribute Sampling

0 komentar


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
bismillaahirrahmaanirrahiim

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh




BAB1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam materi ini akan sedikit di jelaskan mengenai Penarikan audit  yaitu amplikasi suatu prosedur audit terhadap kurang dari100% dari unsure di dalam suatu sadlo akun atau golongan transaksi antuk tujuan pengevaluasian bebrapa karateristik saldo atau golongan transaksi. Dalam test atau pengujian pengendalian, karateristi kepentinga auditor adalah atribut. Attribut adalah suatu karateristik dari prosedur pengendalian yang ada maupun tidak ada di dalam sebuah entitas. Dalam pengujian substantive, karateristik kepentingan auditor adalah variabel.
Masalah lain yang akan di ulas adalah Attribut sampling yaitu metode penarikan sampel statistikal yang di pakei untuk mengistimasi tingkat (persentase) kejadian dari kuallitas (attribut) tertentu di dalam suatu populasi. Attribute sampling paling lazim di pakek untuk pengujian pengendalian.










BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI PENARIKAN SAMPEL
Hal mendassar dalam penariikan sampel (sampling) adalah bahwa analisis terhadap beberapa unsur didalam sebuah populasi memberikan informasi yang berfaedah atas keseluruhan populasi.unsur (element) merupakan subyek pengukuran.Unsur adalah satuan penelitian(unit of study).
            Penarikan sampel audit (audit sampling) adalah aplikasi suatu prosedur audit kurang daripada 100 persen dari unsur didalam suatu saldo akun atau golongan transaksi untuk tujuan pengevaluasian beberapa karakteristik.Kenyataan bahwa audit melibatkan penarikan sampel di utarakan kepada pemakai pemakai laporan keuangan melalui frassa �suatu audit meliputi pemeriksaan,atas dasar pengujian ,bukti-bukti yang mendukung � yang tercantum pada paragraf  lingkup audit laporan auditor .ada tiga kondisi yang harus dipenuhi untuk mengadakan penarikan sampel audit.Pertama,kurang daripada 100 persen populasi mestilah di periksa .Kedua,hasil sampel haruslah diproyeksikan sebagai sebagai karakteristik populasi.Ketiga,proyeksi hasil sampel harus di bandingkan dengan saldo akun yang di tentukan klien guna menentukan apakah akan menerima atau menolak saldo klien atau proyeksi hasil sampel harus di pakai untuk mengevaluasi efektif tidaknya prosedur pengendalian.
            Penarikan sampel audit bisa diterapkan pada tes pengendalian(test of controls) dan tes substansif(substantive test).Rencana penarikan sampel audit (audit sampling) yakni,prosedur yang di pakai auditor untuk menyelesaikan suatu aplikasi penarikan sampel membantu auditor dalam merumuskan pendapat atas satu atau lebih karakteristik saldo akun atau golongan transakssi tertentu.Dalam tes atau pengujian pengendalian,karakteristik kepentingan auditor adalah atribut(attribute).Attribute adalah suatu karakteristik prosedur pengendalian yang ada maupun tidak ada dalam sebuah entitas.Penyimpangan (deviation)yang terjadi manakala atribut tidak ada menandakan bahwa pengendalian tidak berfungsi sebagaimana dirancang .Teknik attribute sampling paling sering di pakai untuk menguji tingkat penyimpangan(rate of deviation) yang juga di sebut tingkat kejadian (rate of occurance) dari prosedur pengendalian yang sudah digariskan sebelumnya.
            Bukti mengenai apakah ada kesalahan moneter (monetary error )di dalam saldo akun atau golongan akun atau golongan transaksi,dan disini karakteristik kepentingan auditor adalah variabel.Teknik variabel sampling paling lazim dipakai untuk menguji apakah saldo akun yang tercatat sudah disajikan secara wajar.

B.     PERBANDINGAN PENARIKAN SAMPEL STATISTIKAL DAN PENARIKAN SAMPEL NONSTATISTIKAL
            Penarikan sampel statistikal dan penarikan sampel nonstatistikal .Kedua jenis penarikan sampel tersebut sama-sama memerlukan pertimbangan profesional dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana penarikan sampel serta penilaian hasilnya.Pertimbangan profesional mestilah dilakukan dan dikuantifikasikan dalam banyak bidang .Sebagai contoh auditor harus menentukan populasi dari segi ukurannya memilih karakteristik yang signifikan untuk audit ,memutuskan apa yang merupakan salah saji,dan mengevaluasi hasil sampel.Kedua tipe penarikan sampel tadi dapat menyodorkan bahan bukti yang memadai sebagaimana yang diharuskan oleh standar pekerjaan lapangan yang ketiga ,kedua jeis penariakan sampel(nonsampling risk).Perbedaan utama dalam kedua tipe penarikan tersebut adalah bahwa hukum probabilitas dipakai untuk mengendalikan risiko penarikan sampel dalam pendekatan penarikan sampel statistikal.
            Pilihan antara rencana penariakan sampel statistikal dan nonstatistikal terutama didasarkan pada penilaian auditor terhadap biaya dan manfaat relatifnya.Penarikan sampel nonstatistikal barangkali lebih murah dibandimgkan penarikan sampel statistikal,namun manfaat penarikan sampel statistikal kemungkinan jauh lebih besar ketimbang penarikan sampel nonstatistikal.Penarikan sampel statistikal dan nonstatistikal dilakukan secara independent dan seleksi prosedur audit.
Dalam keadaan tertentu penarikan sampel audit baik statistikal dan nonstatistikal tidaklah tepat ,dan karena itu auditor harus menguji seluruuh populasi.penarikan sampel juga tidak tepat dalam pengujian prosedur pengendalian yang sangat tergantung pada pembagian tugas atau tidak memberikan jejak atau jalur audit bukti dokumenter.

C.    PENARIKAN SAMPEL STATISTIKAL
            Penarikan sampel statistikal (statistical sampling)merupakan rencana penarikan sampel yang memakai hukum probabilitas (probability law)untuk membuat pernyataan  atau generalisasi terhadap suatu populasi.penarikan sampel statistikal memakai ancangan matematis untuk mengambil kesimpulan yang melibatkan komputasi banyaknya sampel,nilai populassi,dan kisaran presisi ,dengan suatu parameter yang berhubungan dengan keandalan dan presisi yang dibutuhkan.Pendekatan penarikan sampel statistikal haruslah memenuhi dua syarat berikut :
         Sampel,yang di proyeksikan sebagai karakteristik populasi,semestinya mempunyai probabilitas seleksi yang diketahui.
         Hasil sampel haruslah di evaluasi secara kuantitatif dan matematis.
Penarikan sampel berlandaskan pada hukum probabilitass ,auditor mampu mengendalikan luas resiko penarikan sampel dalam menyandarkan diri pada hasil sampel .Penarikan sampel statistikal dapat menolong auditor dalam :
         Merancang sampel yang efisien.
         Mengukur kecukupan bukti yang diperoleh.
         Mengevaluasi secara objektif hasil sampel.
Keunggulan utama penarikan sampel statistikal adalah kesempatan untuk menentukan banyaknya sampel minimal yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan tes audit dan kesempatan untuk menyatakan hasi secara kuatitatif.Teknik penarikan sampel statistikal juga memiliki kelemahan dan bisa menimbulkan masalah praktis yang dapat membuat penggunaan teknik statistikal kurang efisien ketimbang teknik penarikan sampel nonstatistikal .

D.    PENARIKAN SAMPEL NONSTATISTIK
            Penarikan nonstatistikal adalah penetuan banyaknya sampel atau pemilihan unsur-unsur yang disampel dengan memakai petimbangan profesional ketimbang konsep probabilitas.Populasi yang kecil atau populasi yang mengandung unsur-unsur yang tidak mudah diakses oleh auditor ,acapkali lebih kondusif  bagi aplikasi teknik penarikan sampel nonstatistikal.Dalam sampel dalam sampel ini,auditor menaksir resiko penarikan sampel dengan memakai pertimbangan profesional ketimbang memakai teknik statistikal.Hal ini tidaklah berarti bahwa sampel nonstatistikal merupakan sampel yang dipilih secara serampanagan .Sesungguhnya sampel audit statistikal maupun nonstatistikal haruslah diseleksi dengan cara sedemikian rupa sehingga sampel tersebut diharapkan memampukan auditor untuk menarik kesimpulan sahih perihal populasi.Salah saji yang dijumpai didalam sampel statistik maupun sampel nonstatistikal mestinya dipakai untuk menaksir besarnya jumlah salah saji dalam populasi yang disebut dengan salah saji terproyeksi.
E.     PENARIAKN SAMPEL AUDIT DAN RISIKO AUDIT
            Tatkala auditor menyampaikan opini terhadap laporan keuangan klien dia menyatakan keyakinan memadai (reasonable assurance),ketimbang kepastian mutlak (absolute certainly)mengenai keandalan laporan keuangan .Justifikasi terhadap keyakinan yang memadai ,namun bukan suatu kepastian ,bertumpu pada standar pekerjaan lapangan yang ketiga �Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi ,pengamatan,permintaan keterangan ,dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di audit�.
         Risiko Audit
Risiko audit merupakan gabungan tiga risiko berikut :
1.      Salah saji material (kesalahan dan kecurangan )yang terjadi pada laporan keuangan .
2.      Sistem pengendalian internal gagal mendeteksi dan mengoreksi salah saji (risiko pengendalian).
3.      Auditor gagal mendeteksi salah saji.

         Risiko Penarikan Sampel
Risko penarikan sampelmengacu kepada kemungkinan bahwa sampel yang di tarik tidak mewaakili (tidak representatif) populasi sehingga sebagai akibatnya auditor akan mengambik kesimpulan yang keliru mengenai saldo akun atau golongan transaksi berdasarkan sampel.Dalam memanfaatkan teknik penarikan sampel statistik auditor mampu mengukur dan mengendalikan risiko kesalahan penarikan sampel yang material dengan menetapkan tingkat risiko penarikan sampel dan cadanganrisiko penarikan sampel.Tingkat kesalahan penarikan sampel ,perbedaan antara tarif sesungguhnya atau jumlah dalam populasi dan yang diindikasikan oleh smpel tertentu biasanya ada.
         Risiko Bukan Penarikan Sampel
Risiko bukan penarikan sampel terjadi manakala tes audit gagal mengungkapkan adanya penyimpangan dalam sampel.Risiko ini disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) sedangkam risiko penarikan sampel disebabkan oleh kesempatan .Resiko bukan penarikan sampel muncul dari kemungkinan bahwa auditor memakai prosedur audit yang tidak tepat ,gagal mendeteksi salah saji ketika menerapkan prosedur audit atau keliru menafsirkan hasil audit .Contoh risiko bukan penarikan ssampel adalah senagai berikut :
1.      Perencanaan yang tidak memadai atau definisi deviasi /salah saji yang menyebabkan auditor melewatkan suatu deviasi atau salah saji,
2.      Pelanggan mengembalikan konfirmasi piutang usaha yang menyatakan bahwa saldonya sudah benar ,padahal saldo sesungguhnya adalah kurang.
3.      Staf auditor tidak melakukan prosedur yang penting dalam sebuah program audit karena takanan waktu audit .
  • Menentukan Atribut
Atribut merupakan karaktristik yang memberikan bukti bahwa suatu pengendalian benar-benar berjalan. Contoh atribut adalah keberadaan tanda tangan atau paraf orang yang melaksanakan pengendalian pada dokumen yang benar. Atribut harus diindentifikasikan untuk setiap pengendalian yang diperlukan dalamupaya mengurangi resiko pengendalian untuk suatu asersi.
  • Risiko penarikan sampel untuk tes pengendalian
Tat kala melaksanakan pengujian pengendalian, auditor memprhatiakan dua aspek risiko penarikan sampel:
  • Risiko penaksiran risiko pengendalian terlalu tinggi, risiko ini adalah kemungkinan bahwa hasil sampel akan menyebabkan auditormenaksir risiko pengendalian pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan yang dibenarkan berdasarkan efektifitas operasi sesungguhnya dari pengendalian.
  • Risiko penaksiran risiko pengendalian terlalu rendah, risiko yang lebih penting  ini merupakan bahwa hasil sampel akan menyebabkan auditor menaksir risiko pengendalian pada tingkat yang lebih rendah  dibandingkan yang dibenarkan berdasarkan efektifitas operasi sesungguhnya dari pengendalian.
  • Tingkat deviasi populasi prediksian.
Dalam amlikasi attributesampling, auditor harus mendefinisikan terlebih dahulu tingkat devisiasi populasi prediksian. Tingkat deviasi populasi prediksian (expected population deviation rate). Merupakan tingkat deviasi yang diprediksi (diproyeksikan) oleh auditor ada dalam populasi.
Tingkat tersebut dapat diestimasi berdasarkan:
  • Tingkat deviasi sampel pada tahun yang lalu, disesuaikan menurut perimbangan auditor untuk perubahan tahun berjalan dalam evektifitas pengendalian.
  • Estimasi berdasarkan penaksiran awal terhadap pengendalian pada tahun berjalan.
  • Tingkat devisiasi  yang di temukan pada sampel pendahuluan terhadap sekitar 50 unsur.
Apabila auditor menyakini bahwa tingkat deviasi populasi prediksian melebihi tingkat deviasi dapat di terima, tes statistikal harus di tiadakan dan sebagai gantinya harus di lakukan tes substantive.
         Menentukan metode pemilihan sampel
Begitu banyaknya sampelsudah di tentukan, metode pemilihan satuan penarikan sampel dari populasi harus di pilih. Unsure-unsur sampel harus di pilih melalui cara yang menghasilkan, sampel yang representative dari populasi. Dengan demikian, semua unsur yang ada di dalam populasi harus mendapat peluang untuk terpilih. Dalam rencana penarikan sampel statistikal, metode penelitian sampel acak harus dipakai.
         Pemilihan Acak ( Random selection)
Misinterprestasi yang lumrah terjadi dalam penarikan sampel statistikal ( statistical sampling) adalah menyamaratakan proses ini dengan penariakn sampel acak. Penarikan sampel acak ( random sampling ) merupakan metode pemilihan unsure-unsur yang akan dimasukkan ke dalam suatu sampel. Penarikan sampel acak bias di pakai bersamaan dengan penarikan sampel statistikal maupun nonstatistikal.
         Table bilangan acak  bilangan acak ( random numbers) merupakan rangkaian bilangan yang mempunyai probabilitas setara untuk terpilih dalam jangka panjang  dan tidak mempunyai pola yang jelas. Tabel bilangan acak (random number table) merupakan penyajian bilangan acak tersebut dalam format table dengan baris dan kolom bernomor. Salah satu metode yang paling mudah untuk memilih unsure-unsur (item) secara acak  adalah dengan memakai table bilangan acak.
         Penghasil bilangan acak bahkan ketika satuan-satuan dibubuhi dengan bilangan-bilangan yang berurutan, pemiulihan sample yang banyak dari table bilangan acak dapat sangat memakan waktu. Program computer yang disebut penghasil  bilangan acak (Random Number Generators) dapat dipakai untuk memberikan daftar lebih panjang dari bilangan acak yang diterapkan pada suatu populasi. Random Number Generators ini dapat deprogram untuk memilih bilangan-bilangan acak, dengan karakteristik tertentu sehingga daftar bialangan acak yang disajikan kepada auditor hanya meliputi bilangan-bilangan yang terdapat pada populasi. Random Number Generators merupakan program standar pada semua tiranti lunak audit umum dan paket lembar kerja (contohnya piranti  lunak excel dan lotus).
         Pemilihan sistematis ( Systematic Selection )
Pendekatan ini yang tidak memakan waktu dibandingkan bilangan acak adalah pemilihan systematic ( systematic selection ).  Tehnik ini memerlukan pemilihan unsure atau satuan tertentu didalam populasi dengan mengikuti satu atau beberapa titik acak (Random Starting Points). Interval diantara unsure-unsur tadi biasanya disebut dengan skip interval. Titik tolak pemilihan ini haruslah bilangan yang diambil dari table bilangan acak yang terltak diantara 1-50.
Keunggulan utama pemilihan sistematis adalah bahwa metode ini tidak memakan waktu ketimbang metode pemilihan lainnya.  Begitu titik awal dan intervalnya sudah di tentukan, pemilihan sampel boleh langsung dimulai. Selain itu, metode ini tidak memerlukan penomoran unsure-unsure dalam populasi. Auditor hanya perlu menghitung setiap unsure ke n.
  • Metode lain untuk pemilihan sampel
Dua teknik seleksi lainnya yang di pakai oleh auditor meliputi penelitian pemilihan serampangan dan pemilihan blok. Kedua metode ini tidak menerapkan metode probabilistic  untuk memilih unsure-unsur bagi sampelnya. Oleh karenanya, metode-metode biasanya tidak dipakai bersamaan rencana penarikan sampel statistikal.
  • Penelitian serampangan ( haphazard selection)
Manakala metode pemilihan serampangan (haphazard selection) yang dipakai. Auditor memilih unsure-unsur  dari populasi secara arbitrase namun tanpa adanya bias yang disengaja. Hal initidaklah berarti bahwa unsure-unsur di pilih dengan cara yang ceroboh, melainkan satuan-satuan penarikan sampel dipilih untuk merepresentasikan populasi. Contohnya, sampel serampangan dari voucher-voucher dari laci tadi tanpa menghiraukan ukuran, bentuk, atau tempatnya dalam laci arsip. Pemilihan serampangan dapat berfaedah untuk menarikkan  sampel nonstatistikal, namun teknik pemilihan ini sebaiknya tidak dipakai untuk menarikan sampel statistic karena auditor tidak mengukur probabilitas unsure unsure yang sedang di pilih.
  • Pemilihan blok ( Block selection )
Metode pemilihan blok ( block selection )terdiri atas pemilihan transaksi-transaksi serupa yang terdiri periode waktu yang di tentukan. Sebagai misal, dalam pengujian pengendalian internal atas pengeluaran pas ouditor barangkali memutuskan untuk mengecek dokumen semua pengeluaran syang di lakukan dalam selama bulan april an desember. Dalam hal ini, satuan penarikan sampel adalah bulan bukanya masing-masing transaksi dengan demikian sampel terdiri atas dua blok yang dipilih dari populasi sebanyak 12. Maka dari itu auditor sebaiknya tidak memakai sampel blok, baik untuk penarikan sampel statistikal maupun nonstatitikal, kecuali dia melakukan kehati-hatian yang sangat tinggi dalam mengendalikan resiko penarikan sampel.
F.     ATTRIBUTE SAMPLING
            Satistical sampling dibagi mrnjadi dua:attribute sampling dan variable sampling. Atribute sampling atau di sebut pula proportional sampling digunakan terutama untuk menguji efektifitas pengendalian interen (dalam pengujian pengendalian), sedangkan variable sampling digunakan terutama untuk menguji nilai rupiah ysng tercantum dalam akun (dalam pengujian substantive). Dalam hal ini uraian akan dibatasi pada penggunaan attribute sampling dalam pengujian pengendalian.
         Attribute Sampling Models
            Ada tiga model atribut sampling:
1)fixed-sample-size attribute sampling
2)stop-or-go sampling
3)discovery sampling
         Fixed-Sample Attribute Sampling

          Berikut ini akan diuraikan penggunaan fixed-sample-size attribute sampling  dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan kredit. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1.      Penentuan  attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas pengendalian intern
2.      Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya
3.      Penentuan besarnya sampel
4.      Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi
5.      Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektifitas unsure pengendalian intern
6.      Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel

         Stop-Or-Go Sampling
Jika auditor menggunakan fixed-sample-size attribute sampling. Kemungkinan akan terlalu banyak mengambil sambel. Hal dapat diatasi dengan menggunakan model attribute sampling  yang lain, yaitu stop-or-go sampling . dalam stop-or-go sampling ini, jika auditor tidak menentukan adanya penyimpangan atau menentukan jumlah penyimpanan tertentu yang telah ditetapkan, ia dapat mehentikan pengambilan sampelnya. Prosedur yang harus di tempuh  oleh auditor dalam menggunakan stop-or-go sampling adalah sebagai berikut:
1.      Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan
2.      Gunakan table besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil
3.      Buatlah table stop-or-go decision
4.      Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel



         Dicovery Sampling
Umumnya, kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan discovery sampling adalah:

1.Jika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol atau mendekati nol persen.
2. jika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini ditentukan, merupakan petunjuk adanya ketidakberesan yang lebih luas atau kesalahan yang serius dalam laporan keuangan.

            Discovery sampling digunakan pula oleh auditor dalam pengujian substansif . jika tujuan audit untuk menentukan paling tidak satu kesalahan  yang mempunyai dampak potensial terhadap suatu akun, discovery sampling umumnya di pakai untuk tujuan tersebut.

            Prosedur pengambilan sampel dalam discovery sampling adalah sebagai berikut:
1.      Tentukan attribute yang akan diperiksa
2.      Tentukan populasi yang besar populasinya yang akan diambil sampelnya
3.      Tentukan tingkat keandalan
4.      Tentukan desired upper precision limit
5.      Tentukan besarnya sampel
6.      Periksa attribute sampel
7.      Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel
                                                 
           


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penarikan audit adalah amplikasi suatu prosedur audit terhadap kurang dari100% dari unsure di dalam suatu sadlo akun atau golongan transaksi antuk tujuan pengevaluasian bebrapa karateristik saldo atau golongan transaksi. Dalam test atau pengujian pengendalian, karateristi kepentinga auditor adalah atribut. Attribut adalah suatu karateristik dari prosedur pengendalian yang ada maupun tidak ada di dalam sebuah entitas. Dalam pengujian substantive, karateristik kepentingan auditor adalah variabel. Tersedia dua pendekatan untuk penarikan sampel audit: penarikan sampel statistikal dan penarikan nonstatistikal. Kedua jenis ini penarikan sampel tersebut juga nmenjadi subyek risiko penarikan sampel dan risiko bukan penarikan sampel. Perbedaan utama dalan kedua tipe penarikan tersebut adalah bahwa hukum probabilitas dipakai untuk mengendalikan risiko penarikan sampel dalam pendekatan penarikan sampel statistikal.
Attribut sampling merupakan metode penarikan sampel statistikal yang di pakei untuk mengistimasi tingkat (persentase) kejadian dari kuallitas (attribut) tertentu di dalam suatu populasi. Attribute sampling paling lazim di pakek untuk pengujian pengendalian. Discoferi sampling biyasanya di terapkan tatkala auditor memperidiksi adanya deviasi atau keterjadian sangat sedikit (mendekati 0). Selanjutnya dengan berdasarkan pada hasil sampel perdana ini, auditor memutuskan apakah akan  :
1. Menaksir resiko pengendalian pada tingkat yang di rencanakan
2. Menaksir resiko pengandalian pada tingkat yang lebih tinggi yang di rencanakan
3.  Pemeriksa unsure sampel tambahan untuk menggali informasi.


Update Contact :
No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email : Fajarudinsidik@gmail.com
NB :: Bila Sobat tertarik Ingin membuat software, membeli software, membeli source code, membeli hardware elektronika untuk kepentingan Perusahaan maupun Tugas Akhir (TA/SKRIPSI), Insyaallah Saya siap membantu, untuk Respon Cepat dapat menghubungi kami, melalui :

No Wa/Telepon (puat) : 085267792168
No Wa/Telepon (fajar) : 085369237896
Email: Fajarudinsidik@gmail.com


atau Kirimkan Private messanger melalui email dengan klik tombol order dibawah ini :

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
Alhamdulilah hirobil alamin

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Artikel Makalah Auditing Penarikan Audit Sampling dan Atribute Sampling, Diterbitkan oleh sourcecodeaplikasi1 pada Jumat, 22 Mei 2015. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Website ini dipost dari beberapa sumber, bisa cek disini sumber, Sobat diperbolehkan mengcopy paste / menyebar luaskan artikel ini, karena segala yang dipost di public adalah milik public. Bila Sobat tertarik Ingin membuat software, membeli software, membeli source code ,Dengan Cara menghubungi saya Ke Email: Fajarudinsidik@gmail.com, atau No Hp/WA : (fajar) : 085369237896, (puat) : 085267792168.

Tawk.to